Subscribe:

Ads 468x60px

Mengikat Hati Anak, Menjalin Emotional Bonding (Tips Parenting)

Mengikat Hati Anak, Menjalin Emotional Bonding (Tips Parenting)

by : Bendri Jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)

1| Salah satu tugas pengasuhan adalah membuat ikatan emosi yang kuat antara ortu dan anak yang dikenal dengan istilah emotional bonding

2| Ikatan emosi atau batin ini berpengaruh bagi anak dalam menjalani masa-masa sulit semasa hidup sekalipun tak ada ortu di sisi

3| Tak selamanya ortu mendampingi hidup anak. Ia harus tumbuh mandiri dengan potensinya. Emotional bonding yang kuat terhadap ortu sebagai pengarah

4| Setidaknya ada beberapa masa kehidupan dalam diri anak dimana ia alami krisis : pra sekolah, pra puber, pubertas, pra nikah dan nikah

5| Di masa-masa tersebutlah ia butuh bimbingan dan arahan. Maka meski tak ada ortu di sisi, nasehat-nasehat dan teladan ortu tetap dijaga selama masih ada ikatan batin

6| Hal ini lah yang dialami oleh Nabi Yusuf muda saat terpesona dengan kecantikan zulaikha dan diajak berbuat mesum. Ia punya hasrat

7| Hasratnya hampir saja menjerumuskannya seandainya Allah tak berikan ‘pertanda’. Seperti yang terdapat dalam surat Yusuf : 24. Sila dibaca

‘Pertanda’ yg dimaksud adalah nasehat ayahnya yang tiba-tiba muncul saat ia hampir saja terpedaya oleh nafsunya. Ini kata ibnu katsir

9| Bayangkan! Nabi yusuf yang terpisah jauh oleh ayahnya, terjaga diri dari bujukan setan. Tak jadi berbuat zina. Tersebab ikatan batin dengan ayahnya

10| Itu pula yang diharapkan dari anak kita. Jauh terpisah namun menjaga kehormatan keluarga karena nasehat indah ortu yang tertanam dalam jiwa

11| Saat krisis jiwa melanda, tak kemana-mana cari solusi. Yakin ada ortu yang siap membantu cari jalan keluar. Percaya sepenuhnya

12| Seorang wanita yang sedang konflik dengan suaminya, akan curhat ke ayahnya. Bukan ke lelaki lain. Rumah tangga terselamatkan. Sebab ada father bonding

13| Anak yg tak punya emotional bonding maka tak percaya dengan ortunya. Lebih dengar kata temannya sekalipun buruk

14| Bagaimana menciptakan emotional bonding dengan anak? Usia dini jangan diabaikan. Bermula dari bayi dalam kandungan. Ayah bunda terlibat bersama

15| Saat bayi dalam kandungan, jadikan suara ayah-bunda nya yg lebih banyak didengar. Ajak ia bicara sambil mengusap perut bunda

16| Saat anak lahir, sambutlah anak dalam pelukan yang hangat. Hadapkan wajah kita ke hadapannya. agar perlahan di scan dalam memorinya

17| Usia 0-2 tahun adalah fase pengikatan. Disinilah fase dimana ayah-bunda harus jadi aktor utama dalam pengasuhan. Bukan yg lain

18| Di fase inilah Allah perintahkan ibu untuk memberinya ASI. Yang bukan sekedar susunya, namun juga belaian yang dibutuhkan anak

19| Betapa banyak ibu yang lebih sering menitipkan ASI nya pada botol. Tak memberinya langsung dari puting. Sehingga anak sehat namun jiwanya kosong

20| Fase ini juga seorang ayah harus banyak terlibat mengasuh. Luangkan waktu tuk ganti pampers, gendong anak sambil cerita, bacakan quran, dll

21| Dalam usia 0-2 tahun jangan terburu-buru kenalkan anak pada media meskipun isinya bagus. Sebab emosi belum terikat sepenuhnya

22| Jika ingin ajarkan anak tentang quran, jangan dari kaset. Akan lebih elok jika ortunya yang menyuarakan sekaligus belum fasih. Agar tercipta ikatan batin

23| Sekalipun ada pengasuh lain, peran mereka hanya membantu. Bukan tokoh sentral. Agar ikatan yang terjalin bukan kepada mereka namun kepada ortunya

24| Keluarkan segala energi: suara, bahasa tubuh, dan ekspresi muka agar terekam kuat dalam memori anak. Inilah yang menjadi dasar munculnya ikatan hati

25| Bagaimana jika anak sudah melewati usia 2 th sementara kita terlambat melakukan upaya emotional bonding ?

26| Jika anak sudah melewati usia 2 tahun, bisakah kita ciptakan emotional bonding dengannya? Masih sangat bisa. Asal kita bisa membaca golden moment

27| Golden moment ini adalah situasi dimana anak benar-benar butuh hadirnya kita. Bisa tanpa sengaja atau juga kita rekayasa

28| Golden moment yang dimaksud minimal ada dua : yakni saat anak sedih dan saat anak unjuk prestasi. Hadirlah dengan sungguh-sungguh di dua waktu ini

29| Saat anak sedih, ia butuh sandaran jiwa. Butuh ada yang memeluk dan dengarkan curhatnya. Hadirlah segera. Jangan sampai orang lain yang ambil alih

30| Tak pekanya ortu saat anak sedih malah buat ikatan hati makin rapuh. Kepercayaan menurun. Anak lari kepada sosok lain

31| Dan hadirlah saat anak unjuk prestasi : baca puisi di skolah, ambil raport, menari, dan sejenisnya. Ini adalah persembahan untuk ortu dari anak

32| Saat unjuk prestasi, yang anak butuhkan adalah tepuk tangan dan apresiasi ortunya. Jika ortu tak hadir, rusaklah kepercayaan anak

33| Kehadiran ortu dalam kegiatan mereka adalah pengakuan eksistensi anak. Ortu yang cerdas, akan paksakan diri tuk hadir. Demi tercipta emotional bonding

34| Semoga kita bisa menjadi ortu yg jalin emotional bonding dengan anak kita. Agar anak terdampingi selamanya meski kita tiada. Salam cinta kepada semua........

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment